Kamis 28 Januari 2021 bertempat di Kantor Dinas Pariwisata Sumatera Barat (Dispar Sumbar), Pentahelix Kepariwisataan dan Dispar Sumbar melakukan pertemuan untuk mengulas Road Map Kepariwisataan Sumbar 2021 – 2026. Konsep pembangunan ‘Pentahelix’ adalah dimana unsur pemerintah, masyarakat atau komunitas, akademisi, pengusaha, dan media bersatu membangun kebersamaan dalam pembangunan.
Pertemuan yang dimulai dengan sarapan pagi dihadiri lengkap oleh jajaran Dispar Sumbar; Kadispar Novrial, Sekdis Taufik Ramadhan, seluruh Kabid, Kabid Ekraf Derliati, Kabid Destinasi Doni Hendra, Kabid Pemasaran Hendri Agung dan beberapa orang Kepala Seksi. Sementara dari unsur Pentahelix hadir Joni Mardianto (GIPI), M. Zuhrizul (FAJI), Elvis Kasmir (ASATI), Febrin A. I (Unand), Gemmy Firdiansyah (Homestay), M. Subari (ASPPI), Roby ZR (Geopark Talamau), Irfan Affandi (ASPERAPI), Ifra Yunaldi (Akpar Bunda), Wendy Pandara (Entra Indonesia) dan Renggo Pernanda (Penggiat).
Pada sambutannya Kadispar Sumbar Novrial menyampaikan bahwa pertemuan pagi ini adalah sebagai tindaklanjut dari berbagai WA Grup Kepariwisataan dan bisa diberi label “Dispar Mendengar”, karena tujuan utamanya adalah meminta saran dan masukan dari rekan-rekan Pentahalix untuk penyempurnaan Road Map Kepariwisataan Sumbar 2021 – 2026.
Pertemuan diawali dengan sambutan Kadispar Sumbar sekaligus paparan yang dimulai dengan kewenangan Pemerintah Provinsi dalam Bidang Pariwisata seperti yang termaktub dalam UU No. 23 tahun 2014 tentang Pemerintah Daerah dan seterusnya terkait apa yang telah diperbuat, apa yang dituju, kerangka fikir, segmen pasar berbagai aspek perencanaan kepariwisataan lainnya.
“Usai paparan kami ini, kami mohon tentunya masukan dari rekan-rekan Pentahelix untuk penyempurnaan Road Map kita ini. Kami tentunya tidak menargetkan semua harus tuntas hari ini, akan kita agendakan lagi pertemuan serupa kedepannya. Di era Pandemi ini sudah pasti selain Pariwisata yang secara ketat menerapkan prinsip CHSE agar wisatawan merasa aman dan nyaman, kita juga harus memiliki terobosan ide-ide kreatif untuk menarik wisatawan untuk datang berkunjung,” Papar Novrial.
“Mari kita gunakan kesempatan yang amat baik ini selain memberikan saran, juga menyamakan persepsi tentang berbagai aspek Pariwisata seperti Destinasi, Produk, Pemasaran dan lain sebagainya, serta menganalisa dimana masing-masing kita sebagai unsur Pentahelix bisa mengambil peran yang pas,” pungkas Ketua GIPI Sumbar Joni Mardianto membuka sesi diskusi yang juga menyampaikan pemikiran pada era Pandemi ini paradigma pariwisata telah “Shifting” dari Wisata Massal (Mass Tourism) ke Wisata Minat Khusus (Special Interest Tourism).
Kesempatan pertama diambil oleh Febrin Anas Ismail dari unsur Akademisi yang selama ini berkecimpung membenahi Geopark Ranah Minang dan termasuk salah satu tim perancang kawasan Geopark Nasional dari Universitas Andalas. Febrin diantaranya menyampaikan pentingnya konsisten dengan Planning, kerjakan apa yang telah kita laksanakan. Setelah itu tidak kalah pentingnya adalah aspek monitoring, tentukan siapa yang akan mengawasi, setelah itu dilakukan evaluasi untuk merancang perencanaan selanjutnya.
Memberikan masukan selanjutnya adalah M. Zuhrizul yang akrab dipanggil Mak Etek salah satunya melontarkan “point of discussion” terkait pengelolaan Obyek Daya Tarik Wisata yaitu sampai sejauh mana keterlibatan Pemerintah Daerah. Terkait Pemasaran Pariwisata, Mak Etek menyarankan agar meninggalkan konsep-konsep promosi konservatif karena lebih efektif apabila mengundang Travel Agent, Tour Operator, Influencer dengan konsep “Fam Trip” yang menyajikan secara real apa-apa nanti yang bakal ditawarkan untuk wisatawan yang akan berkunjung. Mari kita berkolaborasi untuk sama-sama memberikan kontribusi terbaik bagi kemajuan Pariwisata Sumatera Barat,” Ujar Mak Etek menutup uraiannya.
Seterusnya para unsur Pentahelix memberikan berbagai saran, masukan, kritik membangun, apa-apa saja hambatan yang dirasakan sekaligus gagasan-gagasan untuk bagaimana mengatasi problem yang dihadapi oleh Industri Pariwisata Sumatera Barat. Seluruh hadirin mengapresiasi dan sepakat bahwa pertemuan dengan konsep seperti ini sangat bermanfaat untuk di agendakan secara rutin dimasa yang akan datang.
*Rilis Disparprov Sumbar