Padang, Sumbar.
Indonesia Mapping Comunity (IMC) regional Sumatera Barat bekerja sama dengan Dinas Kehutanan Provinsi Sumatera dan beberapa Perguruan Tinggi di Sumatera Barat diantaranya Universitas Muhammadiyah Sumatera Barat, Universitas Andalas dan Universitas Bung Hatta gelar kegiatan “Onsite Training Mapping Using Drone” yang dilaksanakan selama 4 (empat) hari secara simultan di area Kota Padang & sekitarnya.
Berlangsung pada tanggal 18 hingga 21 Januari 2021.
Sumatera Barat (Padang) merupakan lokasi pelatihan yang kedua setelah Kota Medan.
Peserta training berasal dari beberapa Provinsi di Sumatera dengan jumlah 119 orang yang terdiri dari Mahasiswa 43 orang, ASN 37 orang, AURI 3 orang, Fresh Graduate 10 orang, Karyawan 7 orang, Guru Dosen 2 orang dan Bakti Rimbawan 8 orang, dengan peserta yang berhasil lulus sebanyak 114 orang sementara Peserta yang tidak lulus sebanyak 5 orang disebabkan karena yang bersangkutan tidak bisa hadir dan mengundurkan diri karena ada urusan keluarga dan kantor.
Tercatat selain dari kota Padang juga berasal dari kota lain seperti Sijunjung, Jambi, Pekanbaru juga Bengkulu.
Onsite Training Mapping Using Drone merupakan kegiatan lanjutan dari diklat pemanfaatan drone untuk pemetaan (training mapping using drone) yang telah diselenggarakan oleh IMC secara online pada masa pandemi covid 19. Diklat online ini telah meluluskan alumni untuk Kelas Basic sebanyak 3.976 alumni, Kelas Advance Level I sebanyak 2.518 alumni dan Kelas Advance Level II sebanyak 1.225 alumni yang tersebar di seluruh Nusantara, di 413 Kabupaten/kota 34 Provinsi Indonesia.
Dr. Hikmat Ramdan, S.Hut, M.Si, IPU sebagai pendiri dan Pembina IMC dalam kesempatan itu mengatakan “Teknologi drone adalah keniscayaan era revolusi industri 4.0 di berbagai sektor pembangunan, diantaranya drone untuk pemetaan (mapping). Untuk itu IMC khusus mendedikasikan diri untuk mendekatkan aplikasi teknologi ini langsung ke masyarakat di berbagai daerah di Indonesia. Melalui onsite training – mapping using drone ini diharap menghasilkan personil-personil yang handal, unggul dan beretika bidang pemetaan dengan drone. Kemampuan mapping using drone ini niscaya akan membantu masyarakat dan juga pemerintah daerah dalam mendapatkan data dan informasi geospasial yang updated, detil dan cepat juga terukur” demikian pungkasnya.
Sementara itu Zulfikar Mardiyadi, S.Hut, M.Si Ketua Umum IMC di dampingi oleh Anton Chandra Sekjen IMC dan Ir. Moh. Bahrun Dewan Etik IMC menyampaikan Kegiatan “Onsite Training Mapping Using Drone” diinisiasi oleh IMC sebagai bentuk pengabdian sederhana terhadap bangsa dan negeri Indonesia tercinta. Hasil dari pelatihan ini diharapkan dapat menciptakan kader-kader pemetaan di Sumatera Barat yang dapat turun langsung membantu pemetaan skala detail di tingkat tapak/desa/nagari.
Dengan adanya informasi spasial skala detail, diharapkan desa/nagari dapat melakukan perencanaan pembangunan juga dengan detail sehingga sasaran dan tujuan pembangunan benar-benar bisa terukur. Selain itu, kami dari para pengurus IMC dan Instruktur berharap setiap peserta dapat menyebarkan luaskan ilmu yang sudah dipelajari selama 4 (empat) hari sebagai bentuk keikhlas berbagi yang menjadi salah satu dari 4 sikap dasar IMC. Seorang profesional dibangun atas 3 pilar, Kecukupan ilmu, Keselamatan diri dan orang lain juga lingkungan dan Etika”, tutupnya.
Kegiatan ini telah memetakan beberapa objek strategis di Sumatera Barat seperti Kawasan Wisata Mandeh di Pesisir Selatan, kampus Unand, kampus Poltek Negeri Padang, kampus UNP, kampus UMSB juga Masjid Raya Sumbar dengan luas keseluruhan lebih dari 6.000 Hektar, mudah mudahan hal ini dapat membantu memetakan Nagari di Sumatera Barat dan memberikan data spasial wilayah Perhutanan Sosial sehingga Sumatera Barat menjadi terdepan dalam pengembangan perhutanan sosial di masa mendatang.
Bagi kawasan wisata pemetaan udara ini akan mempermudah calon wisatawan baik domestik maupun mancanegara untuk memamahi infografis dari destinasi yang akan mereka kunjungi. Desa Batagak di Bukit tinggi, Agam & Desa Sumpur di Singkarak, Tanah Datar juga Area Wisata Kandis di Sawahlunto adalah beberapa destinasi Wisata Sumbar yang telah memiliki Peta berbasis foto udara ini.
Kedepannya fitur kecerdasan spasial ini akan menjadi sebuah kompetensi yang wajib dikuasai.