Setelah kemarin rombongan DPRD Kab. Kepulauan Mentawai datangi Dinas Pariwisata Sumbar, hari ini Jum’at 22 Januari 2021, Delegasi Komisi II DPRD Provinsi Riau bertandang ke kantor Dinas Pariwisata Provinsi Sumatera Barat (Disparprov Sumbar). Kunjungan dipimpin oleh Ketua Komisi II DPRD Robin Hutagalung beserta Wakil Ketua M. Arpah dan para anggota Komisi Marwan Yohanis, Sulaiman, Suyadi, Yanti Komalasari, Ardiansyah, Sewitri dan Manahara Napitupulu. Turut mendampingi beberapa Staf Setwan, Humas dan Tenaga Ahli Dewan.
Pada penyampaian maksud dan tujuan, Ketua Komisi II DPRD Riau Robin Hutagalung menjelaskan bahwa kedatangan delegasi ke Kantor Disparprov Sumbar adalah untuk melakukan observasi terkait kepariwisataan Sumatera Barat terutama upaya-upaya yang telah dilakukan oleh Dinas Pariwisata Provinsi Sumbar dimasa Pandemi COVID19. “Sumbar merupakan Destinasi utama pilihan masyarakat Riau untuk berwisata, untuk itu kami ingin mengetahui kiat-kiat dan upaya yang telah dan akan dilakukan oleh Disparprov Sumbar mengelola Pariwisata di era Pandemi COVID19,” Ujar Robin dalam sambutan pembukanya.
Selanjutnya, menyambut permintaan Delegasi, Kadisparprov Sumbar Novrial memaparkan berbagai upaya, kiat-kiat dan berbagai kegiatan yang dilakukan. ” Saat ini kami fokus pada Brand Positioning, penerapan dan pemasaran DTW (Daya Tarik Wisata) serta Destinasi dengan CHSE (Cleanliness, Health, Safety and Environment). Terkait penyelenggaraan event saat ini selain penerapan protokol kesehatan yang ketat kami juga mengaplikasikan Crowd Management dengan standar internasional yaitu per 1 orang harus punya ruang minimal 1 m2, keseragaman SOP dan Tim Surveilance untuk memantau. Khusus Brand positioning kami intense beraktifitas di Media Sosial, mengurangi melakukan kegiatan promosi konservatif,” terang Novrial.
Seterusnya dengan suasana pertemuan yang akrab Novrial menjelaskan upaya lainnya adalah memaksimalkan pemanfaatan ruang di Bandara Internasional Minangkabau (BIM). “Alhamdulillah rekan-rekan AP II pengelola BIM sangat mendukung penuh kemajuan pariwisata Sumatera Barat antara lain dengan memberikan kesempatan secara rutin untuk penampilan kesenian, flash mob, pemasangan stiker one way potensi Pariwisata dan meletakkan lemari-lemari display untuk memajang serta mempromosikan produk ekraf dari 19 Kabupaten dan Kota di Sumatera Barat,” jelas Novrial.
“Disamping mendorong untuk pembuatan Paket2 Adaptif New Normal, kami juga melakukan pendampingan masyarakat di DTW dan Destinasi Wisata. Saat ini setelah Mandeh, kami juga tengah mempersiapkan 2 destinasi utama yaitu Mentawai dengan Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) Kepariwisataannya dan Gunung Talang yang keunikannya bisa melihat 5 Danau dari ketinggian serta berencana untuk menyediakan fasilitas jeep untuk berwisata di kawasan tersebut. Disparprov Sumbar juga melalukan pendampingan Desa Wisata dimana saat ini telah ada 13 Desa Wisata Utama di Sumatera Barat. Di masa depan, Orientasi Kepariwisataan Sumbar antara lain OCMH (Ombilin Coal Mining Heritage), Geopark, Wisata Halal, Event Budaya Unik, MICE Destinasi Unggulan dan Sport Tourism,” Novrial memaparkan.
Pada sesi diskusi, Delegasi Komisi II DPRD Riau menyampaikan beberapa harapan antara lain adanya timbal balik kunjungan masyarakat Sumbar ke destinasi – destinasi wisata di Provinsi Riau dan percepatan pembangunan Jalan Tol Sumbar – Riau agar arus wisatawan dari dan ke serta arus distribusi barang bisa lebih lancar. Yanti Komalasari salah seorang anggota Komisi II DPRD Riau menyampaikan salah satu pesona daya tarik Sumbar adalah Wisata Bahari. Karena Riau hanya memiliki pantai yang terletak di selat sehingga airnya keruh berlumpur, tidak mempunyai laut yang berhadapan dengan Samudra lepas seperti yang dimiliki oleh Sumatera Barat.
Rilis Disparprov Sumbar